AKU ADALAH

Foto saya
Aku bebas mengekspresikan apapun.

Waktu

Translate

Senin, 16 Mei 2011

Model Pembelajaran Tematik

Pengertian 

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2000).

Cara belajar usia SD memiliki 3 ciri :

  • Konkrit : yaitu proses belajar yang berinjak dari hal-hal yang konkrit (dapat dilihat, didengar, dibau, dicium, diotak-atik) dengan titik penekanan pada lingkungan sebagai sumber belajar.
  • Integratif : anak usia SD memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan.
  • Hierarki : cara belajar anak berkembang dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang komplek.


Pentingnya pembelajaran tematik : 

  1. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam PBM, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dimilikinya.
  2. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).


Ciri pembelajaran tematik : 
  1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
  2. Kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
  3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
  4. Membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir.
  5. Pengajian kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa. 
  6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa (hidup bermasyarakat).


Karakteristik pembelajaran tematik :

1. Berpusat pada siswa/student centered (guru sebagai fasilitator)
2. Memberikan pengalaman langsung (direct experiences)
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksibel 
6. Hasil pembelajaran sesuia dengan minat dan kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Implikasi pembelajaran tematik :

Bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.

Bagi siswa
  1. Siswa harus siap mengiktui pembelajaran baik secara individual, kelompok kecil, maupun klasikal
  2. Siswa harus siap mengikuti legiatan pembelajaran yang bervariasi, secara aktif (diskusi, pelatihan sederhana dan pemecahan masalah).


Sarana, prasarana, sumber belajar dan media belajar :
  1. Pembelajaran tematik menekankan pada siswa baik individu maupun kelompok, oleh karena itu diperlukan sarana prasarana belajar.
  2. Pembelajaran perlu memanfaatkan sumber belajar yang didesain secara khusus dan sumber belajar yang tersedia di lingkungan.
  3. Pembelajaran ini perlu mengoptimalkan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa memahami konsep-konsep yang abstrak.
  4. Penggunaan buku ajar yang ada dan penggunaan  buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.


Pengaturan ruangan :
  1. Penataan disesuaikan dengan teman yang sedang dilaksanakan 
  2. Susunan bangku dapat diubah sesuai dengan keperluan
  3. Peserta didik tidak selalu duduk di kursi/dapat duduk di tikar atau karpet
  4. Kegiatan hendaknya bervariasi (dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas)
  5. Dinding kelas dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sumber belajar
  6. Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya sendiri



Tahap persiapan pelaksanaan :

A. Pemetaan Kompetensi Dasar

1. Penjabaran SK dan KD ke dalam indikator
  • Indikator dikembangkan sesuai dengan karateristik peserta didik
  • Indikator dikembangkan sesuai dengan karateristik mata pelajaran
  • Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur/dapat diamati

2. Menentukan tema
3. Identifikasi dan analisa SK, KD dan Indikator
Lakukan
B. menetapkan Jaringan Tema
C. Penyusunan Silabus
D. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Identifikasi mata pelajaran
Kompetensi dasar dan indikator
Startegi pembelajaran (pembukaan, kegiatan inti dan penutup)
Alat dan media yang digunakan
Evaluasi (prosedur, instrumen dan tindak lanjut)

Tahap pelaksanaan : 

1. Tahap kegiatan : dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan :
  • Kegiatan pendahuluan / pembukaan : Kegiatan ini dilakukan untuk menciptkana suasan awal pmebelajaran untuk mendorong konsentrasi siswa agar mampu mengikuti PBM dengan baik.
  • Kegiatan inti : Kegiatan ini difokuskan pada kegiatan yang bertujuan mengembangkan kemampuan baca, tulis dan hitung dengan berbagai startegi yang bervariasi.
  • Kegiatan penutup : Kegiatan ini adalah untuk menyimpulkan hasil belajar, mendongeng, membaca cerita pesan-pesan moral, dll.

2. Pengaturan jadwal pelajaran : Untuk memudahkan administrasi sekolah, guru kelas bersama guru mata pelajaran agama, pendidikan jasmani, guru muatan lokal bersama-sama mennyusun jadwal pelajaran.

Penilaian

Pengertian : suatu usaha untuk mendapatkan informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan pembelajaran.

Tujuan :
  1. Mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan 
  2. Memperoleh umpan bail dari guru, untuk mengetahui hambatan dalam pembelajaran maupun efektifitas pembelajaran
  3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa
  4. Sebagai acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut


Alat penilaian : tes dan non tes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar apapun . Penulis sangat menghargai atas segala kritik, saran dan kesan dari para pembaca.